LUBUKLINGGAU, Libas Coruption.com – Proyek pemasangan lampu hias Median dan Trotoar senilai Rp1,1 miliar tahun Anggaran 2024 di Kota Lubuklinggau memicu kritik tajam dari masyarakat.
Lampu-lampu hias yang dipasang di sepanjang jalan utama kota, yang bertujuan memperindah suasana malam, justru menuai tanda tanya besar.
Dugaan Markup Anggaran dan Kualitas Proyek
Kritik tak hanya soal estetika. Warga juga menduga adanya markup anggaran dalam proyek ini, mengingat hasilnya jauh dari ekspektasi.
“Kami harap pihak berwenang, seperti Kejaksaan Negeri Lubuklinggau, bisa menyelidiki proyek ini. Ada indikasi pekerjaan dilakukan asal-asalan,” tambah Anto.
Warga berharap lampu hias yang telah menyerap anggaran besar ini dapat memberikan dampak positif sesuai tujuan awal.
Untuk diketahui, berdasarkan dokumen yang di dapatkan, tertera pekerjaan pemasangan tiang + lampu LPJU Ornamen Durian sebanyak 29 buah serta serta pengadaan lampu LED Bulb 70W lengkap dengan spesifikasinya. Kemudian di lihat di laman LPSE kota Lubuklinggau tertera perusahaan pemenang tender yaitu PT. BUNGA THEODORA LINGGAU dengan harga penawaran negosiasi sebesar Rp.1.097.575.792,10
Harapan Warga dan Tindak Lanjut Pemerintah
“Kami harap pihak berwenang, seperti Kejaksaan Negeri Lubuklinggau, bisa menyelidiki proyek ini. Ada indikasi pekerjaan dilakukan asal-asalan,” tambah Anto.
Warga berharap lampu hias yang telah menyerap anggaran besar ini dapat memberikan dampak positif sesuai tujuan awal.
Untuk diketahui, berdasarkan dokumen yang di dapatkan, tertera pekerjaan pemasangan tiang + lampu LPJU Ornamen Durian sebanyak 29 buah serta serta pengadaan lampu LED Bulb 70W lengkap dengan spesifikasinya. Kemudian di lihat di laman LPSE kota Lubuklinggau tertera perusahaan pemenang tender yaitu PT. BUNGA THEODORA LINGGAU dengan harga penawaran negosiasi sebesar Rp.1.097.575.792,10
Harapan Warga dan Tindak Lanjut Pemerintah
Proyek lampu hias yang menggunakan ornamen durian diharapkan mampu mencerminkan identitas Lubuklinggau sebagai kota religius dengan estetika yang terjaga.
Namun, kekecewaan masyarakat atas kualitas pekerjaan mendorong tuntutan agar pemerintah daerah memberikan klarifikasi dan solusi.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Dinas dan Kawasan Permukiman Kota Lubuinggau maupun pelaksana proyek. Warga mendesak agar ada transparansi dan evaluasi terkait pelaksanaan proyek yang dinilai tidak sesuai harapan. (Efran Arbi)
Namun, kekecewaan masyarakat atas kualitas pekerjaan mendorong tuntutan agar pemerintah daerah memberikan klarifikasi dan solusi.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Dinas dan Kawasan Permukiman Kota Lubuinggau maupun pelaksana proyek. Warga mendesak agar ada transparansi dan evaluasi terkait pelaksanaan proyek yang dinilai tidak sesuai harapan. (Efran Arbi)
Posting Komentar